Senin, 22 September 2008

Ulasan Fundamental Today

Ulasan Fundamental

data

today...no tradable data....

Perdagangan currency sampai penutupan pasar Amerika dolar kembali terdepresiasi oleh major currency, kecuali dengan yen. Sentimen negatif buat dolar kembali muncul meskipun pihak Pemerintah AS sendiri yang di wakili oleh Menteri Keuangan Henry Paulson telah berupaya keras memulihkan kepercayaan pasar dengan mengajukan suatu rancangan yang telah dan akan disampaikan kembali ke pihak kongres AS guna menyelamatkan krisis keuangan yang menimpa beberapa lembaga keuangan ternama di AS. Statemen dari Paulson hanya bisa meredakan kekahwatiran pasar bursa saham AS dan memicu kembalinya aksi carry trade serta membuat dolar bangkit dari tekanan yen.

Untuk perdagangan currency hari Senin ada kemungkinan tekanan tehadap mata uang dolar ini masih berpotensi akan berlanjut mengingat kekhawatiran para pelaku pasar akan krisis yang menerpa beberapa lembaga keuangan ternama di AS masih akan menghantui para investor. Laporan keuangan terakhir dari pihak Mortgan Stanley dan Goldman Sachs membuat para pelaku pasar ketar-ketir akan situasi babak lanjutan krisis keuangan di Negeri Paman Sam ini. Berbaliknya harga-harga komoditi turut pula akan berperan menekan dolar lebih lanjut

Krisis yang tengah dihadapi sektor finansial AS, dari kebangkrutan Lehman Brothers hingga bailout perusahaan asuransi terbesar AIG, masih terus menggerogoti kepercayaan investor. Kondisi tersebut telah mendorong The Fed dan juga bank-bank sentral dunia lainnya untuk melakukan langkah kebijakan dengan menggelontorkan milyaran dolar dana cash kedalam pasar valas global untuk mengurangi tekanan.

Kebijakan bank-bank sentral tersebut telah memicu kembali maraknya carry trade sehingga menguntungkan mata uang ber-yield lebih tinggi.

Dolar terkoreksi ke level terendah 2 pekan terhadap euro. Sementara yen mengalami tekanan terhadap dolar dan juga euro. Aussie juga mendapat keuntungan dari situasi tersebut, dan berhasil menguat terhadap dolar.

Investor masih terus memonitor perkembangan dari Morgan Stanley, yang sahamnya mengalami koreksi tajam pada hari Rabu dan kembali mengalami tekanan pada perdagangan Kamis kemarin, dimana investor akan melihat apakah Morgan Stanley dan rivalnya Goldman Sachs, 2 bank investasi besar yang terakhir masih bertahan, akan terus berdiri sebagai kesatuan yang independent.

Tidak ada komentar: